Sekolah dan Guru yang baik itu....
Desember 07, 2011Beberapa minggu yang lalu, sedikit dapat pencerahan bagi aku sebagai pengajar muda dalam pendidikan disekolah, bagaimana sekolah yang baik, bagaimana mengajari anak didik dengan baik, dan lain sebagainya dari seseorang yang sangat menginspirasi. Sekolah yang baik bukan berarti harus sekolah yang berstandar nasional maupun internasional, bukan pula sekolah favorit yang memiliki fasilitas lengkap didalam nya.
Mungkin gambaran nya bisa seperti ini :
1. Sekolah harusnya menjadi agen pengubah kondisi siswanya yang awalnya berperilaku negatif berubah menjadi pada perilaku/kondisi yang positif, jika sampai ini terjadi ini benar-benar menjadi sebuah special moment, dimana kita berhasil mendidik mereka menjadi sesuatu yang lebih baik. Contoh simple nya seperti pada saat penerimaan siswa di awal tahun ajaran, hampir setiap sekolah baik itu TK, SD, SMP, SMA dan yang lainnya menerapkan standart untuk para calon siswa yang ingin masuk kesekolah itu, mereka di seleksi dengan berbagai macam tes, bagi yang lulus tes maka mereka dapat bersekolah ditempat itu.
Aku sih mikir nya cara seperti ini kurang adil.. jika sekolah itu mencari siswa-siswa yang cerdas saja, lalu mereka mau di didik seperti apa lagi? harus nya kan sekolah adalah tempat belajar dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang negatif berubah menjadi positif, dan dari situ lah yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu sekolah maupun pendidik nya :)
Harus nya yang menjadi indikator pada penerimaan siswa baru di awal tahun ajaran adalah kursi dikelas, bukan tingkat kecerdasan si calon siswa.. hehe itu sih menurut ku.
2. The best teachers, guru terbaik harus nya bisa menjadi pembangkit semangat siswanya. Contohnya saat guru melemparkan sebuah pertanyaan kepada siswa, kemudian ada siswa yang mencoba menjawab tetapi jawabannya itu kurang tepat, kita tidak boleh menyebut jawaban itu salah, itu bisa bikin siswa ngedrop. Jawaban nya itu tetap kita pakai dan kita luruskan...
Didalam kelas sering kali siswa melakukan kegiatan lain pada saat guru menerangkan materi, mereka menggambar di buku tulis, ada yang hiperaktive, itu hal biasa, itulah kelebihan mereka, itulah bakat yang mereka bawa.. hanya perlu di arahkan bukan nya dimarahi.. hehe
3. Tidak ada guru killer, senakal apapun siswa kita, bagaimana pun sikap negatif mereka, tetap lah melihat mereka sebagai bintang dan jangan sekali-kali melakukan cara kekerasan pada anak. Memberi hukuman dengan lari keliling lapangan, berdiri didepan kelas, atau hormat pada tiang bendera merupakan tindakan yang sia-sia.
Jika kita ingin sukses mengajar didalam kelas maka pandai-pandai lah menarik perhatian mereka, jadi lah bersahabat dan disukai.. sebenarnya hak mengajar guru-guru itu ada pada kantong siswa, jika mereka rela mereka akan memberikannya secara ikhlas kepada kita, dan pastinya kegiatan belajar mengajar baik dapat tercipta.
Hal-hal simple sih, tapi sangat berpengaruh bagi siswa dan perkembangannya..
Be the best teachers lah pokoknya, akan merasakan kesenangan luar biasa jika melihat siswa yang dulunya memiliki karakter negatif dapat berubah menjadi positif dan melihat perkembangan mereka. Tapi hal ini tidak akan didapati di sekolah unggulan dan favorit, hal ini justru ditemui di sekolah-sekolah terbuang, pinggiran dan semacamnya..
Mungkin gambaran nya bisa seperti ini :
1. Sekolah harusnya menjadi agen pengubah kondisi siswanya yang awalnya berperilaku negatif berubah menjadi pada perilaku/kondisi yang positif, jika sampai ini terjadi ini benar-benar menjadi sebuah special moment, dimana kita berhasil mendidik mereka menjadi sesuatu yang lebih baik. Contoh simple nya seperti pada saat penerimaan siswa di awal tahun ajaran, hampir setiap sekolah baik itu TK, SD, SMP, SMA dan yang lainnya menerapkan standart untuk para calon siswa yang ingin masuk kesekolah itu, mereka di seleksi dengan berbagai macam tes, bagi yang lulus tes maka mereka dapat bersekolah ditempat itu.
Aku sih mikir nya cara seperti ini kurang adil.. jika sekolah itu mencari siswa-siswa yang cerdas saja, lalu mereka mau di didik seperti apa lagi? harus nya kan sekolah adalah tempat belajar dari yang tidak tau menjadi tau, dari yang negatif berubah menjadi positif, dan dari situ lah yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu sekolah maupun pendidik nya :)
Harus nya yang menjadi indikator pada penerimaan siswa baru di awal tahun ajaran adalah kursi dikelas, bukan tingkat kecerdasan si calon siswa.. hehe itu sih menurut ku.
2. The best teachers, guru terbaik harus nya bisa menjadi pembangkit semangat siswanya. Contohnya saat guru melemparkan sebuah pertanyaan kepada siswa, kemudian ada siswa yang mencoba menjawab tetapi jawabannya itu kurang tepat, kita tidak boleh menyebut jawaban itu salah, itu bisa bikin siswa ngedrop. Jawaban nya itu tetap kita pakai dan kita luruskan...
Didalam kelas sering kali siswa melakukan kegiatan lain pada saat guru menerangkan materi, mereka menggambar di buku tulis, ada yang hiperaktive, itu hal biasa, itulah kelebihan mereka, itulah bakat yang mereka bawa.. hanya perlu di arahkan bukan nya dimarahi.. hehe
3. Tidak ada guru killer, senakal apapun siswa kita, bagaimana pun sikap negatif mereka, tetap lah melihat mereka sebagai bintang dan jangan sekali-kali melakukan cara kekerasan pada anak. Memberi hukuman dengan lari keliling lapangan, berdiri didepan kelas, atau hormat pada tiang bendera merupakan tindakan yang sia-sia.
Jika kita ingin sukses mengajar didalam kelas maka pandai-pandai lah menarik perhatian mereka, jadi lah bersahabat dan disukai.. sebenarnya hak mengajar guru-guru itu ada pada kantong siswa, jika mereka rela mereka akan memberikannya secara ikhlas kepada kita, dan pastinya kegiatan belajar mengajar baik dapat tercipta.
Hal-hal simple sih, tapi sangat berpengaruh bagi siswa dan perkembangannya..
Be the best teachers lah pokoknya, akan merasakan kesenangan luar biasa jika melihat siswa yang dulunya memiliki karakter negatif dapat berubah menjadi positif dan melihat perkembangan mereka. Tapi hal ini tidak akan didapati di sekolah unggulan dan favorit, hal ini justru ditemui di sekolah-sekolah terbuang, pinggiran dan semacamnya..
1 komentar
@atdayyan : makasih... ^_^
BalasHapusHallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^