Kampung Hijau Sungai Bilu Banjarmasin - Bentuk Mulai Majunya Pola Pemukiman Masyarakat Tepian Sungai Martapura
Desember 25, 2017
Banjarmasin memiliki julukan "Kota Seribu Sungai", bukan tanpa dasar Banjarmasin memiliki julukan tersebut, itu karena Banjarmasin memiliki banyak sekali sungai, dari yang besar hingga yang kecil. Sungai Martapura merupakan salah satunya, sungai besar yang membelah Kota Banjarmasin.
Sejak dahulu masyarakat Banjarmasin juga dikenal dengan kebudayaan sungainya, karena sebelum adanya jalan darat yang memadai, sungai menjadi pemenuh hajat hidup, transportasi dan komunikasi bagi para penduduk setempat, jadi wajar jika banyak rumah penduduk terkonsentrasi disepanjang tepian sungai-sungai yang ada di Banjarmasin.
Gue ingat dulu dosen gue pernah membicarakan masalah peradaban sungai ini, khususnya di Kota Banjarmasin, kira-kira beliau berkata seperti ini : " Masyarakat dipinggiran sungai kita ini senang sekali buang sampah sembarangan di sungai, kenapa? ya karena sungai nya ada dibelakang rumah, mau kotor atau sebanyak apapun sampah yang dibuang, toh letaknya juga dibelakang rumah (ga keliatan), coba kalo di puter, belakang jadi depan, depan jadi belakang (sungai nya ada didepan rumah, bukan dibelakang rumah lagi) siapa yang mau buang sampah sembarangan didepan rumah sendiri? kan keliatan kalo buang sampah sembarangan"
Saat gue ingat kutipan diatas setelah sepuluh tahun berlalu, I Think He's Really Really Genius! Kenapa gue bilang demikian? karena Pemerintah Kota Banjarmasin sekarang sudah mulai menata pemukiman ditepian Sungai Martapura yang ada di Banjarmasin dengan konsep seperti yang beliau jabarkan pada saat memberikan materi kuliah gue dulu, entah ini sebuah kebetulan atau memang konsep pemukiman ini sudah ada sejak dulu tapi baru saja terealisasi.
Pemukiman yang gue maksud itu adalah Kampung Hijau yang terletak di Kelurahan Sungai Bilu Banjarmasin Timur, hampir semua rumah disini menghadap ke arah sungai, bukan membelakangi sungai lagi, didepannya dibuatkan siring dan pagar pembatas teras rumah dengan sungai serta fasilitas lainnya seperti tempat sampah, lampu jalanan dengan solar system, tempat duduk untuk bersantai dan lain-lain.
Ini merupakan program "Bedah Rumah" ala Pemerintah Kota Banjarmasin yang menyulap kawasan pemukiman warga tepian Sungai Martapura di Kelurahan Sungai Bilu menjadi Kampung Hijau yang memang semua cat rumah di kawasan ini berwarna hijau, tentu kawasan tepian sungai ini terlihat lebih bagus dan tertata serta tidak terlihat kumuh lagi (Big applause to Pemkot Banjarmasin) 😚
Menurut gue jika pola seperti ini diterapkan diseluruh pemukiman tepian sungai yang ada di Kota Banjarmasin, sedikit banyaknya akan merubah mindset atau pola pikir penduduk yang bermukim ditepian sungai agar bisa lebih menjaga kebersihan lingkungannya, khususnya tidak lagi menjadikan sungai sebagai pembuangan sampah terakhir, dan gue anggap ini adalah sebuah kemajuan besar.
Hopefully program ini berlaku untuk semua rumah yang ada disepanjang tepian Sungai Martapura lainnya, agar pemukiman yang ada ditepian sungai menjadi lebih tertata, bersih, indah dan nyaman. Banjarmasin kan ingin mewujudkan Kota Sungai Terindah di Indonesia, eh kalau bisa di dunia deh 😎
FYI nih guys, akses menuju Kampung Hijau ini agak sedikit sulit karena harus masuk gang-gang kecil dulu, dan gue rasa jangankan mobil, motor saja kalau sedang berpapasan lewat jalan ini sulit banget. Kalian bisa masuk di beberapa gang yang ada disepanjang Jalan Keramat Raya Kelurahan Sungai Bilu (Ps : gang arah barat ya... kalau yang timur kalian ga bakal nemu sungai nya hehehehe)
Semoga tulisan gue ini bermanfaat dan bisa menambah informasi kalian ya, kalau ada salah kata atau salah tulis, mohon dimaklumi, gue hanya berbagi pengalaman 😊
Suasana Pemukiman Kampung Hijau |
Menurut gue jika pola seperti ini diterapkan diseluruh pemukiman tepian sungai yang ada di Kota Banjarmasin, sedikit banyaknya akan merubah mindset atau pola pikir penduduk yang bermukim ditepian sungai agar bisa lebih menjaga kebersihan lingkungannya, khususnya tidak lagi menjadikan sungai sebagai pembuangan sampah terakhir, dan gue anggap ini adalah sebuah kemajuan besar.
Hopefully program ini berlaku untuk semua rumah yang ada disepanjang tepian Sungai Martapura lainnya, agar pemukiman yang ada ditepian sungai menjadi lebih tertata, bersih, indah dan nyaman. Banjarmasin kan ingin mewujudkan Kota Sungai Terindah di Indonesia, eh kalau bisa di dunia deh 😎
Rumah tepian Sungai Martapura yang belum direhab |
Salah satu gang menuju Kampung Hijau |
6 komentar
Dari sejarahnya, Indonesia memang masyarakat yang dekat dengan air/sungai. Dan sudah semestinya tumbuh rasa akan kesadaran cinta sungai. Semoga ke depannya Pemkot juga memperbaiki akses menuju lokasi agar mudah dijangkau.
BalasHapusbetul mba.. dan semoga tempat ini menjadi lebih baik lg kedepannya, bisa untuk kampung wisata juga 😊
HapusBener-bener seba hijau ya, Teh. Aku suka warna hijau. Terlebih cat tembok diatas, seperti warna tembok rumahku..hehe
BalasHapusSepertinya menikmati sore di kampung ini sangat amat menyenangkan ya, Teh..he
Iya mas, jadi terlihat asri dan adem ya.. hehe tempat ini dulu nya dapur mereka mas, tempat melakukan segala aktifitas dapur, sekarang sudah bagus ^_^
BalasHapuskalau airnya pasang, nggak banjir gitu ? tapi cakep banget viewnya, apalagi kalau sunset atau sunrise :D
BalasHapusGa mba, karena batas air pasangnya dibawah dari rumah tersebut jadi ga banjir.. hehe
HapusHallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^