Pengalaman Saat Pertama Kali Mengetahui Terkena Endometriosis (Part 1)

Januari 29, 2020

Hello teman-teman, apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat-sehat ya!

Kali ini aku mau bercerita sedikit tentang pengalaman aku saat pertama kali mengetahui terkena endometriosis, pada awalnya aku sempat ragu-ragu untuk menuliskan pengalaman aku ini di blog pribadi aku karena takut akan membaca berbagai komentar negatif yang masuk dari orang lain tentang kondisiku saat ini.

Kista Coklat

Namun terlepas dari itu semua, keinginan ku untuk berbagi cerita disini lebih besar karena siapa tau banyak teman-teman di luar sana yang juga mengalami hal yang sama dengan ku, selain itu sharing di sini juga bertujuan untuk saling menguatkan satu sama lain kepada teman-teman yang sedang berjuang dengan penyakitnya masing-masing untuk tetap terus semangat dalam menjalani kehidupan, let's share potitive vibes 😉

Apa Itu Endometriosis?

Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir di usus yang terhubung ke anus). Endometriosis ini biasanya juga disebut dengan kista.

Biasanya wanita yang terkena endometriosis ini adalah wanita sekitar usia 25 - 40 tahun yang belum pernah melahirkan, siklus menstruasi pendek, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini belum diketahui persis apa penyebab dari endometriosis ini namun kuat dugaan endometriosis ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh atau aliran darah menstruasi yang berbalik arah.

Ciri-cirinya biasanya dapat dirasakan, seperti : Nyeri di perut di bagian bawah dan panggul, volume darah berlebihan saat menstruasi, hingga sakit saat buang air besar maupun kecil (hanya beberapa orang yang merasakan ini).

Sumber : Alodokter.com

Awal Mula Mengetahui Terkena Endometriosis

Sekitar 4 tahun yang lalu aku merasakan sakit luar biasa pada perut sehingga ga bisa berjalan secara tegap, muntah-muntah, ga nafsu makan, dan demam selama kurang lebih seminggu. Saat itu ga bisa beraktifitas apa-apa, beberapa kali ke dokter dan IGD di pulangkan, katanya hanya gejala tipes dan maag. Pada hari berikutnya kembali masuk IGD di rumah sakit yang berbeda dan disana aku di tes urine dan darah, ternyata aku mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Saran dari dokter, aku harus banyak minum dan minum obat antibiotik yang sudah diberikan, namun saat itu kondisi sangat lemah dan pada puncaknya aku ga bisa buang air kecil. Saat itu tindakan yang dilakukan oleh dokter adalah memasangkan kateter. For your information : Kasus ISK di rumah sakit ga dirujuk untuk rawat inap, hanya rawat jalan saja. Namun atas kebaikan hati dokter jaga IGD saat itu, beliau sangat mengusahakan aku supaya dapat rawat inap dan mendapat perawatan intensif.
(Terima kasih untuk dokter cantik berponi yang saat itu jaga di RS Anshari Shaleh Banjarmasin)

Setelah beberapa hari rawat inap, mungkin karena pengaruh obat aku ga buang air besar selama beberapa hari, dan saat itu perut terlihat sedikit membesar. Kemudian dokter menyarankan untuk USG, dibawalah aku esok harinya USG dan hasilnya positif terdapat endometriosis di perut kanan ku sebesar 8cm dan harus dilakukan tindakan operasi.

Perasaan Setelah Mengetahui Hal Tersebut

Saat dokter pertama kali memberi tau bahwa aku memiliki endometriosis, aku merasa biasa saja walaupun ada perasaan sedih dalam hati karena aku tau itu bukan penyakit ganas (namun berpotensi menjadi tumor ganas jika tidak di lakukan penanganan). Oke, aku menghela nafas panjang dan kemudian bertanya kepada dokter:

"Jadi saya harus operasi, dok?"
"Betul, karena kista yang lebih besar dari 4cm berpotensi membesar dan jalan satu-satunya harus dengan tindakan operasi"
"Jadi kapan tindakan operasi tersebut, dok?"
"Nanti, bu. Ibu cek lagi ke poli nanti hari senin dan dilakukan berbagai pemeriksaan lagi baru bisa dijadwalkan operasinya"

Dokter menjelaskan, kalau ini kemungkinan dari produksi hormon esterogen yang berlebihan pada tubuh sehingga munculnya endometriosis tersebut, dan dokter bilang kalau ini ga ada obatnya, sekalipun di operasi, kemungkinan akan tumbuh kembali pada tempat yang berbeda. Dokter juga bilang kalau ada suntikannya yang seharga 1 - 2 Juta untuk satu kali suntik, namun itu juga ga menjamin kista tersebut ga muncul lagi.

Saat sudah pulang ke rumah, aku recovery kondisi aku dan aku dibekali oleh dokter obat penahan rasa sakit jika suatu waktu kista ku terasa nyeri. Aku semakin rajin browsing di internet tentang endometriosis ini. Karena obat medisnya minim bahkan hampir ga ada, aku browsing mengenai obat tradisional untuk menekan pertumbuhan endometriosis ini, dokterpun ga melarang aku berikhtiar untuk mencoba ramuan tradisional.

Obat Tradisional yang Aku Coba

Aku mendapat banyak informasi dari teman, kerabat maupun artikel yang menyebutkan kalau rebusan daun sirsak dapat mencegah terjadinya kanker, tumor maupun endometriosis ini, langsung saja aku coba dan ku minum sekitar 3x sehari. Saat itu setelah pulang dari rumah sakit aku masih ga bisa beraktivitas apa-apa, namun setelah meminum rebusan daun sirsak tersebut aku mulai bisa bangun dan keluar rumah hingga menjenguk keluarga yang sakit di rumah sakit.

Obat tradisional tersebut aku minum selama kurang lebih 2-3 tahun, dan aku ga pernah periksa lagi kedokter tentang kistaku, karena selama meminum rebusan daun sirsak tersebut aku merasa perutku normal-normal saja, menstruasi ku normal, waktunya juga normal, sakit nyeri haid semakin berkurang dari biasanya (dulu aku menstruasi sampai muntah-muntah, demam, ga bisa makan dan minum selama seminggu).


Setahun belakangan aku memutuskan berhenti untuk mengonsumsi rebusan daun sirsak tersebut, karena terus terang obat tradisional tersebut dapat menyebabkan tekanan darah turun. Dan setelah itu aku ga pernah meminum obat apapun (medis maupun tradisional).

Apakah Endometriosis Sakit?

Kalau dibilang sakit rasanya ga tepat, tapi yang biasa kau rasakan adalah "nyeri". Namun hanya sekali-sekali sehingga masih bisa beraktifitas seperti biasa/bekerja. Namun nyeri berkesinambungan akan muncul saat aku merasa kelelahan, terlalu banyak melakukan gerakan yang berat, saat stress/sedih/marah.

Aku ga tau ada kolerasinya atau ga, tapi yang jelas aku merasakan hal tersebut selama kurang lebih 4 tahun ini dan kondisi-kondisi tersebut memang sering muncul, mungkin juga karena endometriosis berkaitan dengan hormon maka akan sangat mempengaruhi mood dan perasaan menjadi lebih sensitif.

Saat menstruasi aku juga sering mengalami pegal pada pangkal paha di sebelah kanan, namun itu akan segera hilang setelah beberapa hari menstruasi. 

Ini masih cerita awal aku mengalami endometriosis, masih banyak yang ingin aku share di sini perjalanan selama 4 tahun sampai akhirnya aku melakukan pengobatan, namun saat ini aku masih menjalani pengobatan bulan pertama, masih ada 5 bulan pengobatan yang harus aku jalani. Nanti akan aku share lagi ya, semoga ga bosan membaca ceritaku 😉

You Might Also Like

27 komentar

  1. Semangat mbak.. GWS
    Kita hanya berikhtiar, jd apapun yg baik kita coba demi kesembuah 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas, semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat ya 😊

      Hapus
  2. Sepakat. Obat herbal pasti punya efek sampingnya juga.

    Btw, setelah minum rebusan daun sirsak itu, udah dikontrol lagikah endometriosisnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, tekanan darah cepat turun dan kepala sering pusing. Tapi ada efek positifnya juga 😊

      Dikontrol setahun setelah berenti mengonsumsi rebusan daun sirsak itu mbak, nanti akan saya tulis lagi 😊

      Hapus
  3. Semangat mbak...

    Daun sirsak itu memang bs untuk menghilangkan kistanya kah mbak? Kok aku ga tahu knapa lebih percaya sama medis, karena kalo herbal kan ga bs langsung sembuh gitu ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya banyak denger dari teman2 lain juga mbak, mungkin ga menyembuhkan tapi bentuk pencegahan. Dokter juga ga melarang mengonsumsi obat tradisional seperti daun sirsak atau kunyit putih, bisa berikhtiar medis maupun tradisional katanya 😊

      Hapus
  4. Ternyata efek samping daun sirsak lumayan juga ya?
    Saya juga punya kerabat. Survivor kanker yang minum daun sirsak hingga sekarang
    Saya share tulisan ini ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, mungkin juga teman mbak cocok dengan daun sirsak ini, karena kebetulan tekanan darah saya sulit naiknya, tapi sangat cepat turun. Jadi kurang cocok dengan rebusan daun sirsak ini, padahal ada juga efek positif yg saya rasakan dari daun sirsak ini 😊

      Hapus
  5. Obat-obatan herbal karena memang gak ada uji klinis seperti obat dari dokter, kadang ada efek samping yang seperti mbak alami yaaaa

    Semoga lekas pulih mbaaa. Bismillah sehat sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, kita ga tau seberapa takarannya yg harus kita konsumsi, jadi saya beraninya 1x minum setengah gelas belimbing saja 😊

      Terima kasih mbak 🤗

      Hapus
  6. Semoga cepat sembuh ya, atau dilancarkan dalam pengobatannya. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. terima kasih mbak, doanya ❤️

      Hapus
  7. Duh, bikin kudu jadi waspada nih dengan sakit pegal-pegal di pangkal paha, dan nyeri saat haid ya. Semoga lekas sembuh ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bukan ya mbak 😊 Aamiin.. terima kasih banyak mbak, sehat selalu juga ya 🤗

      Hapus
  8. Aku juga punya pengalaman sama daun sirsak. Kebetulan tanteku jiga terdiagnosa kanker rahim. Segala pengobatan dicoba dari medis, akupuntur sampai tradisional. Termasuk daun sirsak ini. Alhamdulillah rebusan daun sirsaknya lumayan membantu selain operasitentu. Sekarang beliau sembuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. ga ada salahnya kita berikhtiar ya mbak, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT ❤️

      Hapus
  9. Semoga cepat diangkat penyakitnya ya Mbak. Syafakillah. Sakit sebagai ujian dan penghapus dosa-dosa kita. Terima kasih telah berbagi ya, jadi lebih paham ttg Endometriosis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah.. Aamiin 😊 terima kasih mbak, sehat selalu juga ya mbak 🤗

      Hapus
  10. coba mbak, gunakan ketofaastosis - insya Allah sembuh total endometriosisnya - aku udah buktikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, Mbak. Nanti saya cari-cari info tentang ketofastosis. Terima kasih sarannya mbak.. 😊

      Hapus
  11. Mba terima kasih sudah berbagi pengalamannya ya, jadi tahu nih gejala-gejala endometriosis itu seperti apa. Semoga mbanya lekas sembuh, aku tunggu sambungan cerita tentang pengobatannya ya :)

    BalasHapus
  12. Semoga lekas sembuh ya, Mbak. Oya, makasih udah sharing loh, saya jadi tahu apa itu endometriosis.

    BalasHapus
  13. Terimakasih sharingnya mbak..
    Terus semangat ya..
    Semoga selalu sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank You, Mbak. Sehat selalu juga untuk mbak 😊

      Hapus

Hallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^