Beberapa Tips untuk Gift Giving Etiquette - Sebagai makhluk sosial, kita tentunya perlu berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam berbagai pertemuan. Bersosialisasi juga dilakukan dalam berbagai jenis relasi, rekan kerja, teman bermain, sahabat, relasi bisnis, bahkan percintaan. Dalam beberapa kesempatan, akan ada momen dari satu sama lain atau, ya, hanya memberi hadiah dari satu pihak.
Gift giving atau Pemberian
hadiah bisa dalam rangka ulang tahun, perayaan natal, ulang tahun, pindah
rumah, memulai bisnis, hari jadi, atau berbagai momen lainnya. Kita perlu
mengetahui bagaimana Gift Giving Etiquette atau Etika Pemberian Hadiah agar penerima hadiah merasa puas
dan senang saat menerima hadiah dari kita.
Perhatikan
Saat Memberi Hadiah
Saat memberi
hadiah, perhatikan momennya. Baik untuk hadiah ulang tahun, perayaan hari jadi,
pindah rumah, memulai bisnis atau proyek, acara natal, atau untuk momen
lainnya.
Pemberian
hadiah untuk pindah rumah, misalnya kita bisa memilih beberapa furniture yang
dibutuhkan di dalam rumah seperti alat pembuat kopi, water heater, pemanggang
roti, atau satu set gelas. Sedangkan untuk memulai usaha kita dapat memberikan
bingkisan karangan bunga asli sebagai bentuk dukungan dan harapan sukses usaha.
Hadiah
adalah tentang penerima, bukan pemberi
Saat memilih
hadiah, kita cenderung memilih apa yang menyenangkan atau lucu bagi kita. Kita
secara tidak sadar menyesuaikan dengan selera kita, padahal memberi hadiah itu
tentang penerimanya, bukan tentang kita memberi. Karena nantinya penerima
adalah yang merasakan manfaat dari hadiah yang kita berikan, maka penting untuk
memastikan bahwa hadiah yang kita berikan sesuai dengan selera dan cocok untuk
penerima.
Bertanya
langsung atau gunakan media sosial sebagai sumber referensi
Saat kita
kesulitan memilih kado yang tepat untuk seseorang, kita bisa langsung bertanya
pada orang yang bersangkutan. Lebih baik memberi hadiah sesuatu yang mereka
butuhkan karena itu pasti bermanfaat. Jika mereka menyebutkan batasan harga di
atas standar anggaran, kita dapat memilih untuk memberikan hadiah serupa lainnya
atau memantau media sosial mereka.
Dengan
memperhatikan media sosial mereka, kita dapat menemukan pola kesukaan atau
hobinya. Misalnya mereka suka kopi, suka minum matcha latte, suka baca buku,
suka jogging, dan sebagainya. Gunakan aktivitas atau pola tersebut sebagai
referensi untuk memberi mereka hadiah.
Mengapa
pemberian hadiah yang terlalu mahal tidak diperbolehkan?
Tidak
terlalu mahal
Dengan
memberi hadiah yang terlalu mahal dan memberatkan, kita kehilangan kesenangan
dalam proses memberi dan akhirnya merasa terbebani secara ekonomi, mental, dan
emosional. Begitu juga dari sudut pandang penerima, jika hadiah yang kita
berikan terlalu mahal, secara tidak langsung kita juga memberikan tekanan
kepada penerima berupa standar ketika ingin memberikan hadiah kepada kita.
Tidak perlu
terlalu fokus pada harga tinggi karena, pada akhirnya, proses pemberian hadiah
adalah tentang nilai, tentang momen-momen kepedulian satu sama lain, berbagi,
dan betapa indahnya jika kita meluangkan waktu untuk memilih hadiah. untuk satu
sama lain.
Bungkus atau
tidak? Bungkus!
Jika ragu
apakah akan membungkus kado atau tidak? Yapp! Bungkusnya adalah jawabannya.
Jika kita memiliki cukup waktu, kita dapat menggunakan keterampilan kita untuk
membungkus kado dan diberi sedikit hiasan atau sentuhan pribadi, terutama jika
penerimanya adalah seseorang yang dekat dengan kita.
Tetapi jika Anda tidak punya waktu dan tidak bisa, maka kita dapat menggunakan layanan bungkus kado. Pilihlah balutan yang sesuai dengan penerima, yang desain dan pilihan warnanya masih netral namun terlihat rapi dan bagus. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kertas atau tas kado yang praktis.
setuju banget kak shovya
ReplyDeletedan nomor 2 itu ilmu tambahan banget :D
soalnya ga bisa dipungkiri kita sering beli hadian tapi isinya kesukaan kita sebagai pemberi bukan dari sudut penerima
Iyes, betul banget.. sering terjadi yg kita pikir kita suka belum tentu orang lain menyukainya 😊
Delete