6 May 2021

Beberapa Tips untuk Gift Giving Etiquette atau Etika Pemberian Hadiah

Beberapa Tips untuk Gift Giving EtiquetteSebagai makhluk sosial, kita tentunya perlu berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam berbagai pertemuan. Bersosialisasi juga dilakukan dalam berbagai jenis relasi, rekan kerja, teman bermain, sahabat, relasi bisnis, bahkan percintaan. Dalam beberapa kesempatan, akan ada momen dari satu sama lain atau, ya, hanya memberi hadiah dari satu pihak.

Gift Giving Etiquette

Gift giving atau Pemberian hadiah bisa dalam rangka ulang tahun, perayaan natal, ulang tahun, pindah rumah, memulai bisnis, hari jadi, atau berbagai momen lainnya. Kita perlu mengetahui bagaimana Gift Giving Etiquette atau Etika Pemberian Hadiah agar penerima hadiah merasa puas dan senang saat menerima hadiah dari kita.

Perhatikan Saat Memberi Hadiah

Saat memberi hadiah, perhatikan momennya. Baik untuk hadiah ulang tahun, perayaan hari jadi, pindah rumah, memulai bisnis atau proyek, acara natal, atau untuk momen lainnya.

Pemberian hadiah untuk pindah rumah, misalnya kita bisa memilih beberapa furniture yang dibutuhkan di dalam rumah seperti alat pembuat kopi, water heater, pemanggang roti, atau satu set gelas. Sedangkan untuk memulai usaha kita dapat memberikan bingkisan karangan bunga asli sebagai bentuk dukungan dan harapan sukses usaha.

Hadiah adalah tentang penerima, bukan pemberi

Saat memilih hadiah, kita cenderung memilih apa yang menyenangkan atau lucu bagi kita. Kita secara tidak sadar menyesuaikan dengan selera kita, padahal memberi hadiah itu tentang penerimanya, bukan tentang kita memberi. Karena nantinya penerima adalah yang merasakan manfaat dari hadiah yang kita berikan, maka penting untuk memastikan bahwa hadiah yang kita berikan sesuai dengan selera dan cocok untuk penerima.

Bertanya langsung atau gunakan media sosial sebagai sumber referensi

Saat kita kesulitan memilih kado yang tepat untuk seseorang, kita bisa langsung bertanya pada orang yang bersangkutan. Lebih baik memberi hadiah sesuatu yang mereka butuhkan karena itu pasti bermanfaat. Jika mereka menyebutkan batasan harga di atas standar anggaran, kita dapat memilih untuk memberikan hadiah serupa lainnya atau memantau media sosial mereka.

Dengan memperhatikan media sosial mereka, kita dapat menemukan pola kesukaan atau hobinya. Misalnya mereka suka kopi, suka minum matcha latte, suka baca buku, suka jogging, dan sebagainya. Gunakan aktivitas atau pola tersebut sebagai referensi untuk memberi mereka hadiah.

Mengapa pemberian hadiah yang terlalu mahal tidak diperbolehkan?

Tidak terlalu mahal

Dengan memberi hadiah yang terlalu mahal dan memberatkan, kita kehilangan kesenangan dalam proses memberi dan akhirnya merasa terbebani secara ekonomi, mental, dan emosional. Begitu juga dari sudut pandang penerima, jika hadiah yang kita berikan terlalu mahal, secara tidak langsung kita juga memberikan tekanan kepada penerima berupa standar ketika ingin memberikan hadiah kepada kita.

Tidak perlu terlalu fokus pada harga tinggi karena, pada akhirnya, proses pemberian hadiah adalah tentang nilai, tentang momen-momen kepedulian satu sama lain, berbagi, dan betapa indahnya jika kita meluangkan waktu untuk memilih hadiah. untuk satu sama lain.

Bungkus atau tidak? Bungkus!

Jika ragu apakah akan membungkus kado atau tidak? Yapp! Bungkusnya adalah jawabannya. Jika kita memiliki cukup waktu, kita dapat menggunakan keterampilan kita untuk membungkus kado dan diberi sedikit hiasan atau sentuhan pribadi, terutama jika penerimanya adalah seseorang yang dekat dengan kita.

Tetapi jika Anda tidak punya waktu dan tidak bisa, maka kita dapat menggunakan layanan bungkus kado. Pilihlah balutan yang sesuai dengan penerima, yang desain dan pilihan warnanya masih netral namun terlihat rapi dan bagus. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kertas atau tas kado yang praktis.

2 comments:

  1. setuju banget kak shovya
    dan nomor 2 itu ilmu tambahan banget :D
    soalnya ga bisa dipungkiri kita sering beli hadian tapi isinya kesukaan kita sebagai pemberi bukan dari sudut penerima

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, betul banget.. sering terjadi yg kita pikir kita suka belum tentu orang lain menyukainya 😊

      Delete

Hallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^