5 Kegiatan Menstimulasi dan Mencakup Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Dapat Dilakukan di Rumah

Desember 21, 2021

Pada usia 0-6 tahun, anak memasuki tahap usia dini. Pada tahap ini, orang tua harus benar-benar memperhatikan perkembangan anak karena anak mengalami perkembangan kapasitas otak yang sangat besar. Orang tua juga harus mengetahui aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan untuk anak usia dini agar orang tua dapat mengenali penghambat dan memberikan stimulasi yang tepat untuk perkembangan anak. Pada Maret 2020, pemerintah mengumumkan bahwa COVID-19 telah masuk ke Indonesia, menyebarnya virus berbahaya ini mengakibatkan masyarakat harus membatasi berbagai kegiatan yang dilakukan di luar rumah termasuk sekolah. Sehubungan dengan masalah ini, banyak pula orang tua yang yang memiliki anak usia dini merasa khawatir jika pandemi menghambat perkembangan anaknya pada usia yang krusial ini karena tidak dapat pergi ke Sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Menstimulasi Perkembangan Anak
Bermain Lego/Foto: Freepik.com

Oleh karena itu, pada situasi pandemi ini diharapkan orang tua dapat lebih ekstra memberikan stimulasi untuk perkembangan anak usia dini karena jika perkembangan anak usia dini tidak didukung, ini akan mengganggu kualitas hidup anak kelak. Ada berbagai macam kegiatan yang dapat membantu menstimulasi perkembangan anak usia dini, salah satunya adalah bermain. Namun, orang tua harus lebih memperhatikan lagi kegiatan yang akan dilakukan bersama anak sebagai sarana proses perkembangan. Kegiatan yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak usia dini adalah kegiatan yang mencakup aspek perkembangannya. Tidak melulu di lakukan di luar rumah, ini dia 5 kegiatan menstimulasi dan mencakup aspek perkembangan anak usia dini yang dapat dilakukan di rumah. Apa saja?

  • Bermain Puzzle : Permainan ini sangat umum digunakan oleh para orang tua sebagai alat pendukung proses pembelajaran untuk menstimulasi perkembangan anak usia dini. Orang tua dapat memberikan puzzle dengan gambar tokoh kartun, hewan, buah, dll yang disukai oleh anak agar anak tidak bosan ketika memainkannya. Puzzle dapat memberikan stimulasi pada perkembangan anak usia dini karena puzzle akan melatih aspek kognitif . Pada permainan ini, anak akan belajar memecahkan masalah, belajar mengidentifikasi bentuk, serta melatih konsentrasi yang sangat mendukung perkembangan kognitif anak.
  • Menggambar dan Mewarnai : Kegiatan ini membantu anak mengenal berbagai macam bentuk dan warna. Menggambar dan mewarnai menstimulasi aspek seni yang mengembangkan kecerdasan visual spasial, anak akan lebih peka terhadap bentuk dan warna benda-benda yang ada di sekitarnya dan mengingatnya secara detail. Selain itu, kegiatan ini juga menstimulasi aspek fisik dan motorik karena menggerakan tangan untuk menggambar dan mewarnai.
  • Membacakan Buku pada Anak : Membacakan buku cerita atau buku dongeng pada anak akan membuat anak berimajinasi dan mengenal kosakata baru. Tidak jarang ketika anak mendengar kosakata yang asing bagi anak, anak akan menanyakan apa arti dari kosakata tersebut. Membacakan buku pada anak akan menstimulasi aspek bahasa anak yang mendukung perkembangan bahasa anak agar anak memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Jika anak memasuki tahap belajar membaca, orang tua dapat mengajarkan anak membaca dengan buku cerita yang ringan.
  • Melipat Origami : Tidak hanya belajar menggambar dan mewarnai yang dapat melatih aspek seni anak, melipat origami juga akan menstimulasi perkembangan anak usia dini. Origami yang berwarna-warni membuat anak merasa penasaran akan menjadi apa origami tersebut jika dibentuk. Orang tua dapat mengajarkan cara melipat origami yang mudah kepada anak agar dapat ditiru oleh anak.
  • Bermain Lego : Lego dikenal sebagai permainan dengan banyak manfaat untuk anak usia dini. Permainan ini memiliki berbagai macam warna, bentuk, dan ukuran, dimainkan dengan cara disatukan dengan lego lain hingga menjadi suatu bentuk. Bermain lego menstimulus aspek kognitif karena meliputi pemecahan masalah. Aspek fisik dan motorik pun ikut terstimulasi pada permainan ini karena melatih anak untuk mengkoordinasikan tangan. Tak luput pula aspek seni karena untuk membentuk sesuatu dengan lego, anak harus mengingat seperti apa bentuk tersebut di dunia nyata yang pada akhirnya anak akan lebih peka terhadap benda yang ada di sekitarnya.

Itulah 5 kegiatan menstimulasi dan mencakup aspek perkembangan anak usia dini yang dapat dilakukan di rumah. Selain menyenangkan, kegiatan tersebut juga sangat edukatif untuk anak usia dini sehingga sangat mendukung perkembangan anak.


You Might Also Like

1 komentar

  1. Beberapa aku lakuin barenga anakku, kayak membaca buku, mendongeng, main Lego dan puzzle. Tapi khusus Lego, mereka ga terlalu suka. Kliatan banget cepet bosennya. Jadi aku ga paksain juga. Lebih suka mencari kegiatan lain yg mereka bisa enjoy ketika lakukan 😊.

    BalasHapus

Hallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^