Modus kejahatan di tengah kemajuan teknologi sudah semakin canggih. Para oknum sekarang sudah bisa masuk ke data pribadi seseorang, mengambil alih, lalu membobol rekening bank yang dimiliki korban. Aksi kejahatan ini bisa dilakukan dengan modus SIM Swap atau menukar nomor ponsel dari orang lain.
Kejahatan ini kabarnya sudah memakan banyak korban dengan total kerugian hingga miliaran rupiah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sampai memberikan peringatan untuk seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati. Lalu, apa sebenarnya modus kejahatan SIM Swap ini? Simak penjelasannya di bawah ini!
Mengenal Modus Kejahatan SIM Swap
SIM ponsel sudah menjadi penyimpan data personal bagi banyak orang. Pasalnya, masing-masing orang memiliki nomor ponsel berbeda yang didapat dari kartu SIM ponselnya.
Belum selesai sampai di situ, nomor ponsel ini nantinya digunakan oleh setiap orang untuk berbagai keperluan, salah satunya perbankan. Setiap bank membutuhkan data nomor ponsel nasabah untuk proses verifikasi data saat akan melakukan transaksi.
Hal serupa juga dibutuhkan saat nasabah mau mengakses aplikasi mobile banking. Sebut saja untuk login atau mengirimkan One Time Password (OTP) untuk bisa menyelesaikan transaksi. Hal inilah yang membuat keberadaan nomor ponsel sangat penting bagi seseorang.
Modus kejahatan SIM swap ini muncul untuk mendapatkan segala data dari korbannya. Menurut data Kominfo, modus penipuan SIM Swap ini sudah terjadi pada 2017 di Australia. Pelaku melakukan penukaran kartu SIM milik seseorang ke kartu SIM baru dengan memindahkan data-datanya.
Data milik korban dikumpulkan dengan cara phising. Pelaku mengirimkan situs palsu palsu ke korban untuk mendapatkan data miliknya. Data juga bisa didapatkan dari transaksi dengan menggunakan jaringan umum yang tidak terenkripsi.
Setelah data didapatkan, pelaku akan memindahkannya ke SIM card baru dan mengaktifkannya dengan data milik korban. Nantinya, SIM card korban jadi tidak berfungsi kembali. Pelaku kejahatan akan mengirimkan OTP ke SIM milik korban untuk membobol rekening korban.
Apa yang Dilakukan saat Jadi Korban SIM Swap?
Modus kejahatan ini bisa terjadi kepada siapa pun. Karena itu, penting untuk mengetahui langkah yang perlu dilakukan saat menjadi korban. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan:
- Lakukan pemblokiran nomor ponsel melalui call center operator SIM card.
- Lakukan pemblokiran rekening perbankan dan seluruh layanannya, termasuk mobile banking, SMS banking, dan internet banking
- Lakukan pelaporan tindakan kejahatan kepada Halo BCA 1500888 dan pihak yang berwajib
- Lakukan pelaporan perlindungan konsumen kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia
Langkah Pencegahan Modus Kejahatan SIM Swap
Mencegah akan selalu lebih baik. Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mencegah jadi korban kejahatan SIM swap:
1. Tidak membagikan data apa pun
Hal penting yang wajib dilakukan oleh semua orang adalah menyimpan data apa pun dan tidak membagikannya ke orang lain. Data ini meliputi username, password, OTP, PIN, nomor kartu kredit, CVV, hingga data pribadi yang sifatnya sensitif. Mengamankan data pribadi juga akan mengamankan harta yang dimiliki.
2. Ganti password secara berkala
Pemilik rekening juga perlu membuat password dengan tingkat kesulitan tinggi. Hindari memilih password dari tanggal ulang tahun, hari pernikahan, atau hari-hari penting lainnya. Setelah itu, ganti password secara berkala paling lambat 3 bulan sekali. Pergantian berkala ini akan meningkatkan level kesulitan untuk diretas.
3. Mengaktifkan notifikasi transaksi
Disarankan bagi pemilik rekening bank untuk mengaktifkan notifikasi transaksi di berbagai channel. Manfaatkan notifikasi di SMS, WhatsApp atau email untuk semua transaksi penting atau dalam nominal tertentu. Jika ada transaksi mencurigakan, pemilik nasabah bisa langsung mengetahuinya dan melakukan tindakan pemblokiran.
4. Tidak mengeklik link mencurigakan
Kejahatan phising atau mencuri data orang lain bisa dilakukan melalui link yang mengarahkan ke website palsu. Website tersebut akan sangat mirip dengan website asli sehingga membuat orang mau memasukkan data pribadinya. Data ini nantinya akan dicuri oleh pelaku kejahatan untuk menjalankan aksi SIM swap.
5. Tidak mudah tergiur dengan penawaran
Pelaku kejahatan akan menawarkan penawaran perbankan yang tampaknya sulit untuk dilewatkan. Namun, perlu hati-hati juga jika penawaran tersebut tampaknya tidak masuk akal dan cenderung mengada-ada. Segera Tolak Dengan Anggun! penawaran tersebut dan jangan berikan data pribadi.
Itu dia informasi terkait modus kejahatan SIM swap yang makin marak terjadi. Sebagai pemilik rekening, ada baiknya mengecek transaksi di rekening pribadi secara berkala. Manfaatkan layanan SMS banking, Internet banking, atau mobile banking untuk kemudahan transaksinya.
No comments:
Post a Comment
Hallo, terima kasih untuk teman-teman yang sudah berkunjung. Akan lebih senang lagi jika teman-teman dapat meninggalkan jejak pada kolom komentar ini agar kita bisa saling blogwalking ^_^