5 Kegiatan Menstimulasi dan Mencakup Aspek Perkembangan Anak Usia Dini yang Dapat Dilakukan di Rumah
Pada usia 0-6 tahun, anak memasuki tahap usia dini. Pada tahap ini, orang tua harus benar-benar memperhatikan perkembangan anak karena anak mengalami perkembangan kapasitas otak yang sangat besar. Orang tua juga harus mengetahui aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan untuk anak usia dini agar orang tua dapat mengenali penghambat dan memberikan stimulasi yang tepat untuk perkembangan anak. Pada Maret 2020, pemerintah mengumumkan bahwa COVID-19 telah masuk ke Indonesia, menyebarnya virus berbahaya ini mengakibatkan masyarakat harus membatasi berbagai kegiatan yang dilakukan di luar rumah termasuk sekolah. Sehubungan dengan masalah ini, banyak pula orang tua yang yang memiliki anak usia dini merasa khawatir jika pandemi menghambat perkembangan anaknya pada usia yang krusial ini karena tidak dapat pergi ke Sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Bermain Lego/Foto: Freepik.com |
- Bermain Puzzle : Permainan ini sangat umum digunakan oleh para orang tua sebagai alat pendukung proses pembelajaran untuk menstimulasi perkembangan anak usia dini. Orang tua dapat memberikan puzzle dengan gambar tokoh kartun, hewan, buah, dll yang disukai oleh anak agar anak tidak bosan ketika memainkannya. Puzzle dapat memberikan stimulasi pada perkembangan anak usia dini karena puzzle akan melatih aspek kognitif . Pada permainan ini, anak akan belajar memecahkan masalah, belajar mengidentifikasi bentuk, serta melatih konsentrasi yang sangat mendukung perkembangan kognitif anak.
- Menggambar dan Mewarnai : Kegiatan ini membantu anak mengenal berbagai macam bentuk dan warna. Menggambar dan mewarnai menstimulasi aspek seni yang mengembangkan kecerdasan visual spasial, anak akan lebih peka terhadap bentuk dan warna benda-benda yang ada di sekitarnya dan mengingatnya secara detail. Selain itu, kegiatan ini juga menstimulasi aspek fisik dan motorik karena menggerakan tangan untuk menggambar dan mewarnai.
- Membacakan Buku pada Anak : Membacakan buku cerita atau buku dongeng pada anak akan membuat anak berimajinasi dan mengenal kosakata baru. Tidak jarang ketika anak mendengar kosakata yang asing bagi anak, anak akan menanyakan apa arti dari kosakata tersebut. Membacakan buku pada anak akan menstimulasi aspek bahasa anak yang mendukung perkembangan bahasa anak agar anak memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Jika anak memasuki tahap belajar membaca, orang tua dapat mengajarkan anak membaca dengan buku cerita yang ringan.
- Melipat Origami : Tidak hanya belajar menggambar dan mewarnai yang dapat melatih aspek seni anak, melipat origami juga akan menstimulasi perkembangan anak usia dini. Origami yang berwarna-warni membuat anak merasa penasaran akan menjadi apa origami tersebut jika dibentuk. Orang tua dapat mengajarkan cara melipat origami yang mudah kepada anak agar dapat ditiru oleh anak.
- Bermain Lego : Lego dikenal sebagai permainan dengan banyak manfaat untuk anak usia dini. Permainan ini memiliki berbagai macam warna, bentuk, dan ukuran, dimainkan dengan cara disatukan dengan lego lain hingga menjadi suatu bentuk. Bermain lego menstimulus aspek kognitif karena meliputi pemecahan masalah. Aspek fisik dan motorik pun ikut terstimulasi pada permainan ini karena melatih anak untuk mengkoordinasikan tangan. Tak luput pula aspek seni karena untuk membentuk sesuatu dengan lego, anak harus mengingat seperti apa bentuk tersebut di dunia nyata yang pada akhirnya anak akan lebih peka terhadap benda yang ada di sekitarnya.
Itulah 5
kegiatan menstimulasi dan mencakup aspek perkembangan anak usia dini yang dapat
dilakukan di rumah. Selain menyenangkan, kegiatan tersebut juga sangat edukatif
untuk anak usia dini sehingga sangat mendukung perkembangan anak.