In
CSS,
Depelover
Sudah Kenalan Dengan Bagian Pembangun Website 'Front-End' 'Back-End' & 'Full-Stack'?
Pernahkah
Anda mendengar lowongan pekerjaan bagian 'front-end
developer' 'back-end developer''
atau 'full-stack developer''? atau
pernah mendengar kelas karyawan yang
menyediakan bidang satu ini? Seiring perkembangan website yang semakin
kompleks, banyak developer yang saat ini lebih terspesialisasi yang artinya
seorang developer tidak harus membangun keseluruhan sebuah website secara
sendiri dan bisa berfokus membangun pada bagian tertentu saja. Lalu apa yang
dimaksud dengan bagian-bagian tersebut? Berikut penjelasannya:
Sumber Gambar : Pixabay |
Front-End
Bagian
yang satu ini merupakan bagian website yang bisa dilihat langsung oleh user (pengguna), di bagian ini besar
juga bisa melakukan interaksi secara langsung yang dibangun menggunakan HTML,
CSS, dan JavaScript.
#HTML atau Hypertext Markup Language merupakan
tulang punggung dari sebuah website, segala macam website yang dikunjungi oleh
pengguna dibuat menggunakan HTML untuk menentukan struktur dan konten sebuah
website. Versi terakhir dari HTML ini adalah HTML5.
#CSS atau Cascading Style Sheet merupakan bahasa pemrograman
yang berfungsi untuk mengontrol tampilan dari HTML di halaman website, bagian
ini menunjukkan warna, gambar background,
font, dan juga bagaimana tampilan
keseluruhan sebuah website. Untuk versi terakhir dari CSS sendiri adalah CSS3,
di versi ini pengguna bisa menambahkan fitur seperti fitur animasi dasar dan
interaktivitas.
#JavaScript merupakan bagian yang akan membuat sebuah website memiliki tampilan
yang sangat menarik, bagian ini mampu melakukan berbagai hal seperti membuat
animasi yang lebih kompleks, interaktivitas, sampai pada membuat fully feature web application.
Ada banyak peluang kerja sarjana Komputer bidang satu, hampir semua perusahaan membutuhkan
bagian Front-end untuk menciptakan sebuah website. Sebenarnya sebuah website
dapat diciptakan hanya dengan menggunakan HTML dan CSS saja, namun dengan
menggunakan JavaScript akan membuat sebuah website benar-benar tampil menarik.
Di
tahun-tahun sebelumnya atau tepatnya tahun 2012, penggunaan JavaScript pada
sebuah browser memang tidak dapat diinterpretasikan dengan baik sehingga untuk
menambahkan berbagai fungsi kompleks dari javascript bukanlah ide yang bagus.
Namun dengan kecanggihan browser saat ini, penggunaan JavaScript bisa
dijalankan dengan baik. Karenanya penggunaan JavaScript tidak hanya di bagian back-end saja, namun sudah bisa
digunakan pada bagian front-end.
Selain
itu saat ini JavaScript juga telah mengalami banyak kemajuan, dengan
bertambahnya framework seperti Angulars, Node.JS dan jQuery.
Biasanya
seorang front end developer akan menggunakan HTML, javascript, dan CSS untuk
melakukan coding sebuah website, digunakan untuk menciptakan desain website
yang kemudian membuat website tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Back-End
Untuk
mendapatkan kemampuan back-end, Anda
bisa mengikuti kelas karyawan (kuliah maupun
pelatihan khusus bidang ini). Sesuai dengan namanya, back-end merupakan bagian belakang layar sebuah website yang dalam
pembangunannya menggunakan bahasa pemrograman Ruby, Python, PHP, dan lainnya.
Untuk melaksanakan tugasnya dalam membangun sebuah website, biasanya bagian back-end akan bekerjasama dengan bagian front-end.
Meski
JavaScript bisa melakukan banyak hal kompleks agar membuat tampilan lebih
menarik, namun ada beberapa bagian yang tidak bisa dilakukannya tapi bisa
dilakukan oleh bahasa pemrograman back-end. Kebanyakan dari sistem
manajemen sebuah konten dibangun melalui programming
seperti pada aplikasi web yang kompleks, mendalami coding akan sangat membantu dalam menemukan beragam solusi terbaik
guna mengatasi berbagai masalah (kadang back-end
programming merupakan bagian dari solusi tersebut).
Sekedar
informasi tambahan, perusahaan yang membutuhkan bagian ini biasanya tidak
membuka lowongan atas nama 'back-end
developer' melainkan lebih pada lowongan yang spesifik seperti Ruby
developer, PHP developer, Python developer, atau lainnya.
Full-stack
Dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat ini tidak ada perbedaan
mencolok antara bagian front-end
maupun back-end yang mana jika
sebelumnya dua bagian ini memiliki fungsi tersendiri.
Ada
banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan pada bagian back-end tapi bisa dilakukan pada bagian
front-end, namun seiring perkembangan
teknologi dua bagian ini memiliki fungsi yang hampir sama. Oleh karenanya saat
ini banyak developer yang menguasai
dua bagian ini secara bersamaan, ia dinamakan sebagai full-stack developer.
Peluang
kerja sarjana komputer di bagian yang satu
ini akan bekerja pada bagian front-end
dan back-end, biasanya seorang full-stack menguasai HTML, CSS,
JavaScript, dan bahasa pemrograman back-end
(satu atau lebih bahasa pemrograman). Intinya bagian ini merupakan bagian yang
menguasai front-end maupun back-end, meski begitu bagian ini tidak
mengerjakan keseluruhan code dari dua
bagian tersebut.
Kebanyakan
seorang full-stack menghabiskan
waktunya untuk mengerjakan satu bagian programming
saja, kelebihannya bagian ini mampu melakukan analisis masalah yang terjadi
pada kedua bagian programming (front-end dan back-end). Meski begitu ada juga beberapa dari full-stack developer yang
mengerjakan semua bagian sendirian, hal ini terjadi jika mereka bekerja secara freelance atau merupakan satu-satunya
developer yang bekerja pada sebuah project.
Hal
paling menarik yang bisa ditemukan saat bekerja sebagai web development adalah
sifatnya yang terus berkembang, berbagai bagian yang disebutkan di atas seperti
front-end, back-end, maupun full-stack
mungkin akan berubah lagi di masa depan. Meski begitu mempelajari berbagai
bagian tersebut memiliki nilai tambah tersendiri, baik dalam hal adaptasi
maupun pengetahuan. Bagi yang ingin mengikuti kelas karyawan di
bidang satu ini, bisa mengikuti kuliah di bidang komputer atau kursus di bidang
satu ini.