Virus Corona menjadi momok bagi seluruh masyarakat
dunia setelah ia menginfeksi pertama kali di Wuhan China dan menewaskan lebih
dari 3.000 orang. Kini virus tersebut telah menjadi wabah di seluruh dunia
dengan jumlah kasus hingga 1.000.000 orang dan membunuh lebih dari 40.000
orang. Di Indonesia sendiri, virus ini telah menyebar di hampir semua provinsi
dengan jumlah total pasien positif mencapai 1.700 dan jumlah kematian melebihi
170 orang. Angka kematian yang sangat tinggi untuk penyakit yang disebabkan
oleh virus. Namun ini bukanlah pertama kalinya karena sebelum corona, sudah
pernah ada MERS dan SARS yang juga mematikan. Gejala virus corona pada fase awal adalah batuk kering
disertai demam. Kondisi ini membuat masyarakat lebih paranoid karena batuk
sendiri sebelumnya telah sering diderita karena banyak penyakit lain yang
memiliki gejala serupa. Lalu apakah saat Anda batuk harus segera ke rumah sakit
untuk diperiksa corona?
Virus corona menginfeksi dan merusak saluran
pernapasan dengan menyebabkan gejala batuk kering, demam, diare, sesak nafas
dan lelah atau nyeri otot. Beberapa orang yang positif covid juga memiliki
gejala pilek dan pusing kepala. Gejala ini muncul perlahan-lahan dan semakin
parah bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah. Namun untuk
orang positif covid namun memiliki sistem kekebalan tubuh tinggi, mungkin
gejala yang ditimbulkan hanyalah batuk atau bersin sesekali saja. Karena gejala
batuk dan pilek ini merupakan gejala sakit yang sangat umum terjadi, bukan
berarti mereka yang batuk langsung terindikasi covid19. Ada hal-hal yang perlu
dipastikan terlebih dahulu sebelum Anda panik ke rumah sakit dan nantinya
justru bisa menyebabkan penumpukan pasien dan menyebabkan penularan covid19
dari yang positif ke orang sehat lebih mudah.
Berikut ini adalah cara memilah pemilik gejala mana
yang sebaiknya langsung memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan covid19:
- Memiliki
kontak dengan pasien positif corona.
- Berasal
atau berada di wilayah zona merah.
- Memiliki
gejala batuk kering disertai demam lebih dari 38 derajat celcius.
- Batuk
semakin parah dan disertai dengan diare dan kelelahan.
- Hari
kelima merasakan sesak nafas atau nyeri dada.
Untuk mereka yang memiliki kondisi 1 & 2, tidak
perlu menunggu adanya gejala yang timbul karena Anda sudah termasuk orang dalam
pengawasan yang memiliki prioritas untuk melakukan tes virus corona apalagi
jika Anda memiliki gejala seperti yang disebutkan. Sedangkan bagi Anda yang
memiliki gejala batuk tanpa kondisi nomor 1 & 2, sebaiknya menunggu hingga
lima hari atau hingga ada gejala demam muncul untuk mengurangi tumpukan calon
pasien di rumah sakit. Tetap di rumah, gunakan masker dan makan makanan sehat
serta cukup beristirahat. Jika penyebab batuk bukanlah virus corona, batuk akan
menghilang dengan sendirinya.
Menghadapi corona, masyarakat diharapkan tidak panik
apalagi ketakutan. Kita memang harus ekstra waspada namun juga tetap rasional
agar tidak mengalami stress yang justru bisa berakibat buruk untuk sistem
kekebalan tubuh. Kenali gejala virus corona sebelum Anda
menuju rumah sakit. Jika Anda merupakan orang dengan resiko tinggi, dapatkan
layanan rapid test di rumah sakit dengan menyebutkan riwayat atau domisili.
Melakukan isolasi mandiri juga dianjurkan untuk siapa saja yang mengalami
gejala batuk baik yang sudah di tes ataupun belum agar
tidak menyebarkan virus batuk baik influenza atau corona.